Ya bapak Made Dupa ini menekuni kerajinan berupa lukisan yang dibuat dari daun Pisang Kering yang dalam bahasa Bali dikenal dengan nama “ Kraras”. Hasil lukisan beliau telah pernah dipamerkan pada berbagai pameran baik dalam daerah maupun luar daerah Bali, banyak yang berminat dengan keindahan dan keunikan lukisan yang beliau buat. Apa yang dilakukan oleh seorang Made Dupa ini patut kita contoh dari mengumpulkan sampah yang terbuang hanya dengan bantuan lem, kertas dan kayu bekas, kalau kita tekuni akan mendatangkan sesuatu yang berguna dan bernilai ekonomis tinggi. Bahkan sekarang Bapak Made Dupa telah dapat memasarkan produknya sampai ke luar daerah Bali seperti Jakarta.
LIMBAH DAUN PISANG KERING MENJADI PRODUK LUKISAN
Posted by
Tarmanda Aditya
|
Sunday, July 27, 2014
Bapak Suta Maya telah berkarya dengan kayu dan ranting bekas yang hanyut di pantai untuk
dijadikan produk yang ramah lingkungan.
Lain lagi yang dilakukan oleh salah satu bapak yang berasal dari daerah
Petang Kabupaten Badung. Pernahkah kalian membayangkan daun pisang kering yang
kelihatan tidak ada gunanya, ternyata
bisa dijadikan sebuah lukisan yang indah oleh seorang Bapak Made Dupa.
Ya bapak Made Dupa ini menekuni kerajinan berupa lukisan yang dibuat dari daun Pisang Kering yang dalam bahasa Bali dikenal dengan nama “ Kraras”. Hasil lukisan beliau telah pernah dipamerkan pada berbagai pameran baik dalam daerah maupun luar daerah Bali, banyak yang berminat dengan keindahan dan keunikan lukisan yang beliau buat. Apa yang dilakukan oleh seorang Made Dupa ini patut kita contoh dari mengumpulkan sampah yang terbuang hanya dengan bantuan lem, kertas dan kayu bekas, kalau kita tekuni akan mendatangkan sesuatu yang berguna dan bernilai ekonomis tinggi. Bahkan sekarang Bapak Made Dupa telah dapat memasarkan produknya sampai ke luar daerah Bali seperti Jakarta.
Ya bapak Made Dupa ini menekuni kerajinan berupa lukisan yang dibuat dari daun Pisang Kering yang dalam bahasa Bali dikenal dengan nama “ Kraras”. Hasil lukisan beliau telah pernah dipamerkan pada berbagai pameran baik dalam daerah maupun luar daerah Bali, banyak yang berminat dengan keindahan dan keunikan lukisan yang beliau buat. Apa yang dilakukan oleh seorang Made Dupa ini patut kita contoh dari mengumpulkan sampah yang terbuang hanya dengan bantuan lem, kertas dan kayu bekas, kalau kita tekuni akan mendatangkan sesuatu yang berguna dan bernilai ekonomis tinggi. Bahkan sekarang Bapak Made Dupa telah dapat memasarkan produknya sampai ke luar daerah Bali seperti Jakarta.
Popular Posts
-
Di sekeliling kita, banyak kita temui sampah. Sampah ini bermacam-macam jenisnya mulai dari limbah rumah tangga sampai dengan dedauna...
-
Bapak Suta Maya telah berkarya dengan kayu dan ranting bekas yang hanyut di pantai untuk dijadikan produk yang ramah lingkungan. Lain lag...
-
Banyak orang yang belum tahu bahwa sejak tahun 2005 Pemerintah Daerah Bali telah memiliki program daur ulang sampah menjadi ener...
-
Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini, terutama di kota-kota besar dengan jumlah penduduk yang melebihi batas. Den...
-
Rasa penasaran mulai membayangi sampah plastik yang tidak dapat terurai sebelum 100 tahun, coba bayangkan bagaimana cara kita mengurangi sa...
-
Bumi dimana kita bertempat tinggal perlu dijaga kelestariannya , banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjaganya. Secara khusus di ...
-
Bagi banyak orang memandang pantai adalah menikmati keindahan pemandangan serta ombak yang disajikan oleh pantai itu. Tapi tidaklah de...
-
Ada hal yang belum banyak diketahui orang selama ini adalah air yang digunakan untuk menyiram tanaman, air kolam, air mandi yang digun...
3 comments:
*Lukisan pemandangan pelepah pisang (yg no 2) karya Made Dupa cukup bagus, terutama detailnya cukup teliti...
*Lukisan Burung ( yg No 1) adalah hasil karya pribadi saya ( Bp. Jeki Yandar ) yang saya poskan di Web / Blog saya
www.senipelepahpisang.blogspot.com
Maaf foto lukisan pelepah pisang yg saya posting hanya sebagai ilustrasi bahwa pelepah pisang dapat dijadikan lukisan yg indah dan salah satu pelukis yg saya kenal Pak Made Dupa, disayangkan dalam artikel saya tidak menjelaskan lukisan tersebut karya siapa.
Terima Kasih Bapak Jeki Yandar telah memperhatikan artikel saya dan sekali lagi saya mohon maaf, untuk itu foto lukisan bapak sudah saya remove
Post a Comment